19 Oktober 2008

Belajar Seumur Hidup

“Belajar itu suatu kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat, belajar itu mulai dari buaian sampai liang lahat”. Begitu yang sama – sama kita ketahui.

Namun kenyataannya banyak yang berhenti belajar setelah berkeluarga, seolah – olah belajar itu cukup diwaktu sekolah dan dikampus saja. Jika itu yang terjadi maka berarti telah menyalahi ajaran agama (baca : ISLAM).


Pada sisi lain, seringkali orang tua memarahi anak ketika tidak mau belajar, padahal pada saat yang sama kita sebagai orang tua juga tidak belajar, dan itu berarti sebetulnya kita sebagai orang tua juga perlu dimarahi. Jadi mengapa tidak memarahi diri – sendiri dulu sebelum memarahi anak?? Dan juga mengapa tidak menasehati diri sendiri dulu, baru kemudian menasehati anak??

Inilah sebuah kekeliruan yang harus segera mungkin disadari. Kekeliruan bahwasanya kita orang tua dan anak sebetulnya sama – sama punya kewajiban belajar. Perbedaannya, anak kita belajar apa yang dipelajari diatur oleh sekolah atau kampusnya, sedangkan kita mengatur sendiri kapan dan apa yang kita pelajari, tentu sesuai dengan kekurangan serta kebutuhan yang ada. Boleh jadi bacaan Al – Qur’an kita kurang baik, begitupun masalah fiqih belum paham betul, dll. Maka pelajaran itulah yang harus kita pelajari.

Sesungguhnya kita dan anak – anak kita sama – sama wajib belajar.


BELAJAR SEUMUR HIDUP…

13 Oktober 2008

KITA TERNYATA BODOH

Tanpa terasa umur kita terus dan terus bertambah, hingga sekarang sudah sekian puluh tahun. namun waktu demi waktu yang kita lalui rasanya hampa tanpa bobot yang berarti, tanpa pencapaian yang memadai dan tanpa kepastian bahwa akhir hidup kita bahagia di akhirat dengan masuk surga. Ironisnya, jika dihitung dengan jujur malah condong berakhir sengsara di neraka.


Tapi...kenapa sekarang masih tersenyum??? tanpa merasa bersalah, tanpa merasa rugi, dan tanpa merasa takut ke neraka. Itulah sebuah kebodohan yang nyata. Kenyataan ini perlu kita sadari dan mari kita ubah. Terlalu banyak hal - hal keagamaan yang perlu kita ketahui tapi kita tidak tahu, yang perlu kita pahami tapi kita tidak paham. Begitu banyak hal - hal yang perlu kita hafalkan, amalkan, serta da'wahkan.

Oleh sebab itu, selagi masih ada waktu dan kesempatan maka tidakkah cukup cerdas
jika menggunakan waktu untuk belajar mengetahui, belajar memahami, belajar menghafalkan, mengamalkan, serta belajar menda'wahkan.

Kita akui saat ini memang bodoh...tapi kebodohan ini harus kita akhiri dengan
perencanaan dan target - target yang matang. Perencanaan dan Target (PeTa) menuju kebahagiaan didunia dan akhirat.

Demi masa...kita manusia harus beruntung dengan mengerjakan amal - amal shaleh.


"Ya Allah, Diri ini tidak layak ke SURGA-MU...Tapi tidak pula aku sanggup ke NERAKA-MU"



(Haniefa Kreasi)