18 Januari 2010

Yang Bernama Wanita

Kaulah bunga ditaman harapan
mekarmu dipagari
dari sucinya hati
seorang wanita terpelihara

Biar badai menggugah
kembangmu tetap indah
dari nur keimanan menjulang dijiwamu
asuhan ayah bunda

Kau srikandi umat
akhlakmu bunga diri
menjaga nama & budi
dikaulah yang bernama wanita sejati
kaulah permata

Wanita...sholehah

(lyric from mustika)

Qadha' dan Qadar


{Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri,
melainkan dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya.}

(QS. Al-Hadid: 22)

Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan.Maka,
{Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami."}
(QS. At-Taubah: 51)

Apa yang membuat Anda benar, maka tak akan membuat Anda salah. Sebaliknya, apa yang membuat Anda salah, maka tidak akan membuat Anda benar.
Jika keyakinan tersebut tertanam kuat pada jiwa Anda dan kukuh bersemayam dalam hati Anda, maka setiap bencana akan menjadi karunia, setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan
dan pahala.
"Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya." (Al Hadits)

Karena itu, jangan pernah merasa gundah dan bersedih dikarenakan suatu penyakit, kematian yang semakin dekat, kerugian harta, atau rumah terbakar. Betapapun, sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan
segala sesuatunya dan takdir telah bicara. Usaha dan upaya dapat sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan tetap mutlak milik Allah.

Pahala telah tercapai, dan dosa sudah terhapus. Maka, berbahagialah orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka terhadap Yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi Maha Lapang.
{Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.}
(QS. Al-Anbiya: 23)

Syaraf-syaraf Anda akan tetap tegang, kegundahan jiwa Anda tak akan reda, dan kecemasan di dada Anda tak akan pernah sirna, sebelum Anda benar-benar beriman terhadap qadha' dan qadar.

Tinta pena telah mengering bersamaan dengan semua hal yang akan Anda temui. Maka, jangan biarkan diri Anda larut kesedihan. Jangan mengira diri Anda sanggup melakukan segala upaya untuk menahan tembok yang akan runtuh, membendung air yang akan meluap, menahan angin agar tak bertiup, atau memelihara kaca agar tak pecah. Adalah tak benar bila semua itu dapat terjadi dengan paksaanku dan paksaanmu, karena apa yang telah digariskan akan terjadi. Setiap ketentuan akan berjalan dan semua keputusan akan terlaksana. Demikianlah "orang bebas memilih; boleh percaya dan tidak"

Anda harus menyerahkan semua hal kepada takdir agar tak ditindas oleh bala tentara kebencian, penyesalan dan kebinasaan. Dan, percayalah dengan kebenaran qadha' sebelum Anda dilanda banjir penyesalan! Dengan
begitu, jiwa Anda akan tetap tenang menjalani segala daya upaya dan cara yang memang harus ditempuh. Dan bila kemudian terjadi hal-hal yang tidak Anda inginkan, maka itu pun merupakan bagian dari ketentuan yang memang harus terjadi.

Jangan pula pernah berandai, "Seandainya saja aku melakukan seperti ini, niscaya akan begini dan begini jadinya." Tapi katakanlah, "Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan." (Al-Hadits)


DR. 'Aidh Al-Qarni (sumber : Buku La Tahzan)

CINTA & KEIKHLASAN


Tentu kita sudah mengetahui arti secara harfiah 2 kata yang terdapat dalam judul diatas dan mungkin tidaklah asing ditelinga kita ketika kata – kata itu diperdengarkan di telinga kita.
Jika kita lihat lebih dalam, sebenernya sudah sampai mana pemahaman kita tentang makna kata – kata itu? 2 kata yang kadang bisa terpisah kadang pula bisa berkaitan satu sama lain.

Bagi saya hanya kata keikhlasan saja yg saya pahami, berbeda halnya dengan kata cinta. Saya memang minim pengalaman dengan yg namanya cinta jika arti cinta itu berarti menyukai & menyayangi lawan jenis kita (baca = wanita), apalagi jika kedua kata itu dikaitkan satu sama lain. Hal ini yg membuat saya bertanya – tanya, mencoba mencari jawaban dengan mengamati contoh – contoh sederhana yang terjadi.

Mencintai & dicintai adalah fitrah manusia, setiap insan manusia didunia ini pasti akan merasakannya. Cinta bisa membuat orang berubah, yang lemah bisa menjadi kuat, yang pendiam bisa menjadi atraktif, yang takut bisa menjadi berani, dan lain – lain. Begitu juga sebaliknya.

Dari beberapa pendapat yang saya terima, cinta memang diperlukan oleh manusia. Hidup terasa lebih Indah & bermakna. Cinta akan terasa lebih Indah jika memang kita mendapatkan ketentuan sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Ada perhatian…Ada bimbingan
Ada pembelaan…Ada dukungan
Ada bantuan…Ada konflik
Ada suka…Ada bahagia
Ada susah…Ada gelisah
Ada proses pembelajaran menuju kedewasaan

Lantas, apakah cinta itu selamanya Indah???

Banyak hal terjadi selama proses dalam cinta yang tentu saja tidak dapat kita tebak, kita memang bukanlah sebuah penentu, bukan pula pemberi keputusan. Kita sebagai manusia ibarat pelaku dari sebuah drama yang tentu saja sudah di atur skenarionya sedemikian rupa. Kita hanya menjalankan proses – proses atau tahap – tahap dari naskah skenario yang sudah di tetapkan.

Lihat saja…begitu banyak contoh. Ada kondisi bagaimana seseorang putus cinta. Bahkan adapula keadaan dimana sudah terciptanya komitmen untuk melangsungkan pernikahan namun ternyata tidak dapat direalisasikan dengan berbagai macam sebab & alasan.
Ada alasan karena kurang cocok, ada yang sudah kecewa & marah karena kesalahan yang dilakukan oleh salah satu pasangan, adapula istilah pengkhianatan cinta karena kehadiran orang ketiga.

Disinilah adanya keterkaitan antara CINTA & KEIHKLASAN. Bagaimana keikhlasan dibutuhkan dalam setiap kondisi & keadaan. Apapun alasan & penyebab tidak indahnya jalan cinta seorang manusia, ketika dibarengi dengan keihklasan semua yang telah dilakukan tidaklah menjadi percuma dan sia – sia. Setiap manusia akan dipertanggung jawabkan atas apa yg telah dilakukannya, apakah nanti bernilai pahala atau tidak.

Niat & tujuan yang baik tiada menjadi sia – sia jika dilakukan dengan cara yang baik.
Sebaliknya jika niat & tujuan yang baik jika dilakukan dengan cara yang tidak baik maka akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik. Mungkin tujuan itu akan didapat, tapi belum tentu mendatangkan keberkahan atau kebaikan.

Cinta adalah nikmat dari ALLAH SWT, yang membuat dunia menjadi tiada bertepi, lebih dalam dari lautan yang dalam, lebih tinggi dari angkasa yang tinggi. Berbahagialah orang – orang yang dihidupkan dengan cinta namun waspadalah bagi orang yang dibutakan hatinya oleh cinta. Seindah – indahnya cinta adalah cinta kepada penggenggam alam semesta, kepada Yang Maha Mencintai yang tiada pernah terputus cintanya.
Wallahu ‘alam

(HR*)