09 Desember 2007

Hidup "Ibarat Lebah"

Di dalam Al-Quran ditemui tiga surat yang mempunyai arti binatang kecil, Surat Al Naml (semut), Surat Al-Ankabut (laba-laba) dan Al-Nahl (lebah). Semut, binatang yang hidupnya menghimpun makanan terus menerus, tanpa henti-hentinya, usianya tidak lebih satu tahun, namun mampu menghimpun makmum untuk bertahun-tahun. Keserakahan sedemikian besar tersebut sehingga ia berusaha dan seringkali berhasil memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya. Lain lagi laba-laba, Al-Quran menjelaskan, sarangnya tempat yang paling rapuh, apapun yang berlindung, disana akan binasa, jangankan serangga yang tidak sejenis jantannyapun setelah selesai berhubungan seks disergap oleh sang betina untuk dimusnahkan.

Adapun lebah, menurut Al-Quran (QS 16:68) memilih pohon tempat tinggalnya, makanannya bunga-bunga, tidak seperti semut menumpuk-numpuk makanan, lebah mengolah makananya menjadi madu Madu nenurut Al-Quran dapat menyembuhkan penyakit. Lebah sangat disiplin mengenal pembagian kerja tidak mengganggu kecuali ada yang mengganggunya.
Sikap hidup manusia, seringkali diibaratkan dengan berbagai jenis binatang, ada yang berbudaya semut… ada yang berbudaya laba-laba… dan ada yang berbudaya lebah.
Manusia berbudaya semut hidupnya menghimpun ilmu, namun tidak mau mengajarkannya kepada orang lain. Hidupnya menghimpun harta, namun tidak mau membagikan sebagian hartanya kepada orang lain, ilmu dan hartanya untuk dirinya sendiri. Manusia berbudaya laba-laba di dalam hidupnya tidak mau perpikir apa-apa yang dipikirnya hanyalah siapa yang akan mereka jadikan mangsa. Manusia berbudaya lebah adalah orang yang selalu dapat memberi manfaat bagi diri dan lingkungannya, ia tidak merusak dan tidak pula menyakitkan tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali bermanfaat.
Dapatkah hidup kita ibarat lebah???? Bukan semut apalagi laba-laba.

Tidak ada komentar: